BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, Oktober 09, 2010

ZIONISME : Ideologi dan Sejarah

“Zionisme adalah sebuah mimpi buruk hubungan Yahudi, Islam dan dunia. Tidak ada bukti konkret yang mendalangi kekacauan peradaban selain Zionisme lah yang berada dibelakangnya, dan tidak ada bukti kerusakan hubungan antar bangsa selain zionisme yang menjadi kambing hitamnya…”.
(The Encyclopedia Judaica)

Agaknya penyataan Jacob Katz diatas sejalan dengan apa yang dikatakan Maxime Rodinson dalam Israel, Colonial Settler State, bahwa “Zionisme hanyalah sebuah gerakan rasis”. Ya, Zionisme adalah sebuah gerakan rasialisme-fasis berteologi atheisme-fundamentalis. Zionisme hanya merupakan hasil evolusi gerakan Masuniyah -yang lama-kelamaan mewujud menjadi sebuah paham- yang paling di gandrungi oleh bangsa Yahudi. Tandzim Masuniyah yang ‘hilang’ ditelan sejarah rupanya berhasil merumuskan Zionisme sebagai ikon perjuangan bersama untuk mewujudkan cita-cita suci Talmud. Jadilah Zionisme sebagai simbol dan gerakan fenomenal bagi ‘bangsa tanpa tanah’ ini.


Sebagai bangsa berkeyakinan superior (bangsa pilihan Tuhan), bangsa Yahudi meniscayakan Zionisme tetap eksis sampai kini. Maksudnya, dengan Aqidahnya tersebut maka Thoriqotul Irhabiyah selamanya tetap menjadi manhaj haroki kebanyakan Yahudi. Tidak akan pernah berhenti teror di dunia ini, selama pengikut Zionisme masih ada dan mendapat tempat dalam percaturan politik dunia .

Dalam perbahasan atau pembicaraan tentang Zionisme, tentu saja tidak akan bisa lepas dari paham-paham dan organisasi pembentuknya. Karenanya tiap kali Zionisme disebut, hampir tidak mungkin kita mengabaikan peran Freemasonry atau ajaran Talmud. Saking lekatnya hubungan satu dengan yang lainnya -disamping memang penyebaran dan perkembangan Zionisme yang sporadis- hingga sering kali pembahasan tentang topik ini menjadi simpang siur. Tetapi hal itu tak menjadi masalah yang berarti selama kita mengerti eksistensi dan strategi mereka.

Mereka kerap mengeluarkan blunder dalam bentuk wacana global atau issue-issue kontroversial. Namun, sering kali berhasil mempengaruhi kebanyakan masyarakat berkat dukungan konstituen mereka di seluruh dunia. Mereka memang Ahlu Makar! Alloh swt telah memperingatkan kita akan hal ini. “…”

Tentunya kita telah mafhum dengan konfrontasi abadi kita dengan Yahudi [2:120]. Ini bukan karena kita punya dendam sejarah kepada mereka, tetapi karena informasi ilahi yang menyatakan karakter permanen mereka [5:78-79]. Serta permusuhan mereka yang kekal terhadap bangsa Ghoyim pada khususnya, dan kemanusiaan pada umumnya [3:118]


DASAR PEMIKIRAN

Zionisme bukanlah fenomena baru dalam konstelasi dunia, sejak doktrin “Bangsa Pilihan Tuhan” membumi, maka sejak itulah bangsa Yahudi senantiasa berusaha merealisasikan “janji Tuhan” hingga kini. Dan doktrin inilah manifestasi awal bagaimana mereka untuk menjadi kaum rasialis-ekstrem (isolasi rasial, diskriminasi rasial, supremasi rasial).

Seluruh pemimpin Zionis meyakini bahwa, pembauran adalah bahaya paling esensi terhadap imunitas universal zionisme. Maksudnya, mereka akan kehilangan “identitas Yahudi” yang murni dengan pembauran, dan ini akan membawa mereka kembali ke era Diaspora yang menyakitkan. Mengapa? Karena mereka menginginkan cita-citanya segera terwujud, karena mereka mengidam-idamkan negara zionis “Israel Raya”

Untuk itu, mereka menyusun elemen-elemen ideologi seperti ; 1. penghapusan poros lain, dan 2. pendidikan konfrontasi. Elemen-elemen ini di bangun atas falsafah horor dan kedigdayaan, seperti “keabadian bagi yang kuat dan kemusnahan bagi yang lemah” atau dasar-dasar logika yang diberikan Ben Gorion, “Sebagaimana air itu ada untuk diminum, udara dipakai untuk bernapas, begitu juga dengan senjata api itu ada untuk menembakkan pelurunya, seorang prajurit itu ada untuk melaksanakan tugas pembunuhan, membentuk orang yang membawa senjata dengan kekuatan penuh yang tidak didapatkan pada orang lain… Seluruh urusan harus dilihat dalam koridor kekejaman, dan kita jangan lupa bahwa tidak ada seorang manusia yang memiliki ciri-ciri malaikat. Setiap orang terdiri dari daging dan darah Ia harus menghadapi, dalam kondisi tertentu, untuk menggunakan kelebihan kekuatannya. Jika hal itu tidak mengikuti satu bingkai, ia berhak menolak pemanfaatan ini”. Hingga terbentuklah rasa “Subjektif Absolut” dalam diri mereka. Seperti halnya egoisme absolut, perasaan ini lambat laun akan menutup mata bathin mereka, dan akhirnya lahirlah Spiritual buta. Berlandaskan materialisme-fundamentalis, bangsa ini mempertegas eksistensi dengan cara ekspansi.


SEJARAH KONSPRASI

Karena kehendak Allah semata persekongkolan moderen (konspirasi moderen) terpukul dan terungkap oleh halayak umum pada tahun 1784. Akibat pukulan itu, bukti dan dokumen rahasia banyak yang jatuh ke tangan pemerintah Bavaria. Peristiwa ini terjadi setelah Adam Weiz Howight, salah seorang pendeta Kristen terkemuka dan profesor Theologi pada universitas Angold Stadt di Jerman murtad dari agamanya. Ia kemudian mengikuti faham Atheisme.

Pada tahun 1770 tokoh-tokoh Yahudi Jerman kemudian menemukan Adam Weiz Howight sebagai seorang cendekiawan yang paling tepat untuk dimanfaatkan, demi kepentingan Yahudi. Mereka segera menghubungi Howight untuk selanjutnya memberi tugas penting, agar Howight bersedia meninjau Kitab Protokol tokoh-tokoh Zion klasik, kemudian menyusunnya kembali berdasarkan prinsip moderen sebagai langkah untuk menguasai dunia, yaitu dengan meletakkan faham Atheisme dan menghancurkan seluruh ummat manusia. Lebih jelasnya, untuk menghancurkan bangsa lain selain Yahudi (Gentiles) (baca : non yahudi = kafir = islam dan kristen termasuk di dalamnya), yaitu dengan menyalakan api peperangan dan pembunuhan masal, Genocide, pemberontakan dan membentuk organisasi teroris berdarah dingin, disamping menghancurkan pemerintah yang berlandaskan prinsip kemanusiaan.

Tahun 1776 Howight telah menyelesaikan tugasnya dengan cemerlang, dengan meletakkan dasar-dasar sebagai landasan program berdarah sebagai berikut :

1. Menghancurkan pemerintah yang sah, dan mendongkel ajaran agama dari pemeluknya. (sasaran utamanya adalah Gentile, Islam dan Kristen) Memecah-belah bangsa non-Yahudi (Gentiles) menjadi berbagai blok militer yang saling bermusuhan terus-menerus, dengan menciptakan berbagai masalah antara blok-blok itu, mulai dari masalah ekonomi, sosial, politik, budaya, ras dan seterusnya.
2. Mempersenjatai blok-blok agar saling menghancurkan.
3. Menanamkan benih perpecahan dalam suatu negeri, kemudian memecah-belah lagi menjadi berbagai kelompok, yang saling membenci. Dengan begitu, sendi-sendi agama dan moralitas serta materi yang mereka miliki akan terkuras habis.
4. Mewujudkan seluruh cita-cita yang telah disusun secara bertahap, yaitu menghancurkan pemerintah yang sah serta norma-norma susila, termasuk ajaran agama dan moralitas yang menjadi pegangan masyarakat. Ini merupakan langkah pertama untuk menabur benih pergolakan, kebejatan dan kekejaman.

Peranan Howight bukan hanya meletakkan prinsip dasar dalam Konspirasi Internasional itu, melainkan juga menyusun kembali organisasi Freemasonry. Ia diberi kepercayaan untuk mengepalai organisasi rahasia tersebut, dan melaksanakan rencana yang telah disusun dengan nama samaran Perkumpulan Cendekiawan Zion, yang oleh para tokoh Yahudi juga disebut sebagai Perkumpulan Nurani (Iluminasi) Yahudi. Dan lagi Howight dalam gerakan yang dipimpinnya menggunakan tipu daya licik, agar hakikat busuk dari rencana kegiatannya tetap merupakan rahasia.

Dengan perkumpulan inilah Howight mampu merekrut sejumlah lebih dari 2000 tokoh kaliber dunia, dengan latar belakang yang berbeda untuk menjadi anggota kelompok nurani, mulai dari ilmuwan, psikolog, ahli ekonomi, politisi, pengusaha dan guru-guru besar berbagai universitas terkemuka (termasuk juga mungkin para psikopat). Tidak lama kemudian, Howight berhasil mendirikan Free Masonry Induk yang disebut The Grand Eastern Lodge, yang dijadikan sebagai pusat dan panutan bagi lain-lain perkumpulan Free Masonry yang tersebar di kota-kota besar dunia. (Termasuk di Indonesia)

nb: Freemasonry berasal dari kata free dan masonry (batu/tukang batu), maksudnya membangun negeri Yahudi di atas negara Palestina. Gerakan ini dibuat oleh 9 orang Yahudi di Palestina tahun 37 M, yang dimaksudkan untuk melawan agama Masehi (Kristen). Pada tahapan berikutnya, Freemason menemparkan dirinya sebagai musuh thd agama Kristen dan Islam. Pada tahun 1717 M gerakan ini melangsungkan seminar di London di bawah pimpinan Anderson. Ia secara formal menjabat sbg kepala gereja Protestan, tetapi pada hakekatnya adalah seorang Yahudi. Dalam seminar inilah gerakan rahasia ini meresmikan pemakaian nama Freemason


AWAL KONSOLIDASI

Pada tahun 1895 orang-orang Yahudi mengadakan kongres yang pertama di kota Bale Swistzerland, dihadiri oleh anggotanya sekitar 300 orang yang mewakili 50 oganisasi Zionis yang bertebaran di seluruh dunia. Pertemuan periodik semacam itu terus berlangsung dari masa ke masa, di tempat yang dipandang cocok oleh pimpinan mereka. Tujuannya ialah menganalisa strategi mereka yang akan dilancarkan demi mencapai maksud.

Pada kongres mereka yang pertama itu mereka telah meletakkan satu garis strategi yang amat rahasia, yaitu penghancuran seluruh dunia dan menjadikannya budak-budak Zionis. Setelah itu mereka akan mendirikan pemerintahan Zionis Internasional dengan ibukotanya El-Quds (Yerusalem) pada periode pertama, yang akan berakhir di Roma.

Keputusan ini dituang dengan amat rahasia, tetapi Allah berkehendak lain. Seorang wanita Perancis (anggota gerakan Freemasonry) berhasil mengintip pertemuan rahasia itu dan dibongkarlah fitnah itu. Wanita itu berhasil mencuri sebagian dari keputusan kongres itu dan membawanya lari ke Rusia. Dokumen itu diserahkan kepada Alexis Nicolai Niefnitus, tokoh pimpinan Rusia Timur di zaman Kaisar.

Pada tahun 1901 dokumen itu diserahkan kepada seorang pendeta gereja Orthodox yang bernama Prof. Sergyei Nilus, kemudian dianalisa dengan cermat dan dicocokkan dengan situasi saat itu. Mereka menjadi sadar akan bahaya yang amat besar apabila kaum Zionis berhasil melaksanakan rencana jahat mereka.

Pada tahun 1902 dokumen rahasia Zionis itu diterbitkan dalam bentuk buku berbahasa Rusia oleh Prof. Nilus dengan judul 'PROTOKOLAT ZIONISME'. Dalam kata pengantarnya Prof. Nilus berseru kepada bangsanya agar berhati-hati akan satu bahaya yang belum terjadi. Dengan seruan itu terbongkarlah niat jahat Yahudi, dan hara-huru pun tak bisa dikendalikan lagi, dimana saat itu telah terbantai lebih kurang 10.000 orang Yahudi. Theodor Herzl, tokoh Zionis Internasional berteriak geram atas terbongkarnya Protokolat mereka yang amat rahasia itu, karena tercuri dari pusat penyimpanannya yang dirahasiakan, dan penyebar-luasannya sebelum saatnya akan membawa bencana. Peristiwa pembantaian atas orang-orang Yahudi itu mereka rahasiakan. Lalu mereka ber-gegas membeli dan memborong habis semua buku itu dari toko-toko buku. Untuk itu, mereka tidak segan-segan membuang biaya apa saja yang ada, seperti ; emas, perak, wanita, dan sarana apa saja, asal naskah-naskah itu bisa disita oleh mereka.

Mereka menggunakan semua pengaruhnya di Inggris, supaya Inggris mau menekan Rusia untuk menghentikan pembantaian terhadap orang-orang Yahudi di sana. Semua itu bisa terlaksana setelah usaha yang amat berat.

Pada tahun 1905 kembali Prof. Nilus mencetak ulang buku itu dengan amat cepat dan mengherankan. Pada tahun 1917 kembali dicetak lagi, akan tetapi para pendukung Bolshvic menyita buku protokolat itu dan melarangnya sampai saat ini. Namun sebuah naskah lolos dari Rusia dan diselundupkan ke Inggris oleh seorang wartawan surat kabar Inggris “The Morning Post” yang bernama Victor E.Mars dan dalam usahanya memuat berita revolusi Rusia. Ia segera mencarinya di perpustakaan Inggris, maka didapatinya estimasi tentang akan terjadinya revolusi komunis. Ini sebelum lima belas tahun terjadi, yakni di tahun 1901. Kemudian wartawan itu menterjemahkan Protokolat Zionis itu ke dalam bahasa Inggris dan dicetak pada tahun 1912.

Hingga kini tidak ada satu pun penerbit di Inggris yang berani mencetak Protokolat Zionis itu, karena kuatnya pengaruh mereka di sana. Demikian pula terjadi di Amerika. Kemudian buku itu muncul dicetak di Jerman pada tahun 1919 dan tersebar luas ke beberapa negara. Akhirnya buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, antara lain oleh Muhammad Khalifah At-Tunisi dan dimuat dalam majalah Mimbarusy-Syarq tahun 1950. Perlu diketahui, bahwa tidak ada orang yang berani mempublikasikan Protokolat itu, kecuali ia berani menghadapi tantangan dan kritik pedas pada koran-koran mereka, sebagaimana yang dialami oleh penerjemah ke dalam bahasa Arab yang dikecam dalam dua koran berbahasa Perancis yang terbit di Mesir.

Untuk perjalanan konspirasi selanjutnya, lebih jelas silahkan baca “Yahudi Menggenggam Dunia” karya William G. Carr (Pustaka Al Kautsar); WE ARE WOLF (Pustaka Nauka)

***Zionist must Die!***
Maroji` :
• http://swaramuslim.net
• COMES . “TERORISME ISRAEL” , 2001 Bandung : Asy Syaamil Press & Grafika

0 komentar: