BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, September 06, 2009

Nikotin Berbahaya Bagi Otak Kita!!

Sudah berabad-abad lamanya orang menggunakan tembakau, yang berasal dari tumbuhan nikotiana tabacum, untuk keperluan merokok atau sekedar dikunyah. Daya pikat dari tembakau ini tidak lain karena didalamnya terkandung suatu obat kuat yang bernama nikotin. Biar sudah lama dikonsumsi, banyak sisi lain dari nikotin yang ternyata belum diketahui orang. Terutama sisi negatifnya yang bisa merusak tubuh, tepatnya bagian otak.

Ketika kita menghisap tembakau, saat itu juga zat nikotin yang terkandung didalamnya meresap ke dalam paru-paru yang kemudian langsung masuk ke dalam aliran darah untuk seterusnya disirkulasikan menuju otak. Semua ini terjadi dalam waktu yang sangat cepat. Bahkan sesungguhnya, waktu yang ditempuh buat nikotin untuk mencapai otak tidak lebih dari 8 detik setelah tembakau terhisap! Dan bukan hanya lewat paru-paru saja nikotin bisa masuk ke dalam aliran darah. Nikotin juga bisa mencapai aliran darah melalui membran sel yang terdapat di mulut ( apabila tembakau dikunyah), di hidung ( lewat rokok ) atau bahkan lewat sel kulit.

Efek zat nikotin sangat terasa ke dalam seluruh tubuh. Hal ini dikarenakan nikotin bereaksi langsung ke jantung dengan merubah kecepatan denyutnya dan juga tekanan darah. Pola pernapasan juga ikut berubah karena saraf yang mengontrol respirasi tubuh tidak luput dari aksi nikotin. Dalam konsentrasi tinggi, setetes nikotin sudah dapat mematikan orang kalau tertelan. Nggak aneh kalau kemudian zat nikotin akhirnya digunakan sebagai zat pestisida selama berabad – abad lamanya.

Terus kenapa orang masih mau merokok? Karena ketika masuk ke otak, nikotin ini menstimulasi saraf perasa sehingga timbul rasa menyenangkan ke otak.

Otak kita terdiri dari jutaan sel saraf. Sel-sel ini saling berkomunikasi dengan cara melepaskan suatu perantara kimia yang bernama neurotransmitter atau transmisi syaraf. Setiap transmisi syaraf ini ibarat kunci yang terpasang dengan pas dalam ‘lubang kuncinya’ yang bernama reseptor . Reseptor-reseptor ini terdapat di seluruh permukaan sel saraf. Ketika menemukan reseptornya, pada saat itulah transmisi syaraf mengaktifkan sel-sel syaraf yang berada di sekitar reseptor.

Molekul nikotin juga berbentuk serupa dengan bentuk sebuah transmisi syaraf yang bernama asetil kholin. Asetil kholin dengan reseptornya bereaksi dalam berbagai fungsi, diantaranya dalam molekul yang mengatur pergerakan tubuh, pernapasan, denyut jantung, dan memori. Pasangan ini juga berperan dalam pelepasan transmisi syaraf lainnya dan sel hormon yang berefek pada perasaan hati, selera makan, memori kita dan banyak lainnya. Waktu berada di otak, molekul nikotin ini langsung menyatu dengan reseptor dan bertindak seperti layaknya sebuah asetil kholin.

Nikotin juga bereaksi di bagian otak yang mengatur pembentukan perasaan nyaman dan dihargai. Hal tersebut baru diketahui oleh para ahli belakangan ini setelah diadakan berbagai penelitian lebih lanjut. Mereka menemukan bahwa perjalanan nikotin di bagian otak ternyata dapat mencapai tingkatan dopamin. Dopamin ini adalah sebuah transmisi syaraf yang memiliki fungsi menciptakan perasaan nyaman dan dihargai pada manusia. Perubahan pada molekul ini pula yang dipercaya para ahli dapat menciptakan efek ketergantungan pada obat-obatan lainnya seperti kokain dan heroin. Itulah sebabnya kenapa orang jadi susah untuk berhenti merokok.

Gampang Memulai, Susah Berhenti

Tahukah kalau sebenarnya nikotin itu bisa sama-sama membuat orang kecanduan seperti kokain dan heroin ? Kalau kita merokok atau mengunyah tembakau secara terus menerus maka tubuh kita akan bersikap lunak terhadap nikotin. Ujungnya kita akan mengalami kecanduan. Dan apabila telah kecanduan, sangat sulit bagi kita untuk melepaskan diri. Apalagi kalau kita mengalami kecanduan pada saat berumur di bawah 21 tahun. Pada masa tersebut sulit bagi kita untuk berhenti dari ketergantungan. Kalau pun ada yang sukses lepas dari kecanduan merokok, jumlahnya bisa dihitung dengan jari alias jarang sekali.

Pada saat orang yang kecanduan merokok menyatakan berhenti maka dia akan mengalami masa-masa transisi. Pada masa itu timbul perasaan-perasaan yang sangat tidak menyenangkan seperti kelaparan, depresi, tidak sabar, gelisah, pusing dan sebagainya. Gejala-gejala tersebut sebenarnya menandakan hilangnya unsur nikotin dari tubuh secara berangsur-angsur. Memang tidak enak kalau kita diharuskan untuk melalui masa-masa transisi dulu sebelum akhirnya nikotin bersih tanpa jejak dari tubuh kita. Tapi kalau memilih untuk menjadi perokok sepanjang masa maka kita akan lebih menderita lagi dan untuk selamanya pula.

Pembunuh Nomer Satu di Amerika

Banyak efek negatif yang bisa kita dapat dengan menjadi perokok aktif. Tekanan darah menjadi tinggi, indra perasa dan penciuman menjadi tumpul, stamina turun dan kulit jadi berkeriput. Itu masih tahap awal, efek negatif tingkat tingginya adalah serangan jantung mendadak, stroke, emphysema dan kanker.

Tembakau ini memang sangat mujarab sekali dalam menyakitkan dan mematikan orang. Bahkan apabila obat-obat terlarang lainnya digabung sekalipun efek mematikannya tidak separah tembakau. Hasil survei di Amerika Serikat saja membuktikan kalau satu dari enam orang yang tewas itu dikarenakan merokok.

Lucunya, walaupun sudah dihadapkan dengan ancaman kematian banyak orang yang masih susah untuk berhenti merokok. Ini semua karena mereka sudah kecanduan rokok alias tembakau alias nikotin. Percaya atau nggak, banyak orang yang sudah mengalami serangan jantung gara-gara nikotin tetap saja rajin merokok, padahal sudah diperingatkan oleh dokter segala. Begitulah orang kalau sudah menjadi seorang perokok sejati, susah!

Efek negatif tembakau juga dirasakan oleh mereka yang mengkonsumsinya dengan cara dikunyah. Awalnya gusi jadi rusak kemudian berlanjut menjadi copotnya para gigi. Tahap selanjutnya adalah kehilangan indra perasa dan penciuman. Dan karena tembakau kunyah ini mengandung bahan kimia yang mengandung kanker jadi kemungkinan besar penggunanya akan terkena penyakit kanker mulut dan tenggorokan. Bibit kanker mulut ini juga mengancam anak-anak muda yang rajin mengunyah permen karet aroma tembakau. Bahkan sebenarnya sebagian besar penderita kanker mulut tersebut adalah mereka yang menjadi konsumen permen tersebut. Jadi berpikir panjanglah dulu sebelum mulai menjadi pecandu nikotin yang ada pada tembakau dalam rokok maupun permen karet.

0 komentar: