Oleh : Robert Nio
Usia manusia itu bisa dilihat dari empat macam sudut segi pandang.
1. Usia kronologis atau usia berdasarkan kalender tgl lahir,
usia kronologis pada umumnya sudah harga mati alias tidak bisa ditawar lagi.
2. Usia biologis atau usia berdasarkan penampilan jasmani kita,
bisa saja usianya sudah 60 tahun keatas, tapi memiliki penampilan seperti 40 tahun ataupun juga kebalikannya. Usia biologis ini juga bisa dipoles melalui suntikan botok maupun operasi plastik
3. Usia berdasarkan kemampuan otak kita, bisa saja usianya baru 40 tahun tapi sudah pikun atau pelupa, atau kebalikannya walaupun usianya sudah mencapai 90 tahun tetapi masih memiliki daya pikir yang tajam dan luas misalnya Winston Churchill atau Albert Einstein
4. Usia rohani, banyak orang yang sudah tua, tetapi belum pernah memiliki pengalaman rohani sama sekali atau kebalikannya, sehingga ia tetap saja seperti bayi untuk selamanya.
Ketika kita masih kanak-kanak kita menghitung usia keatas, karena ingin cepat menjadi dewasa, ingin cepat bisa masuk sekolah, ingin cepat punya SIM dst-nya. Disamping itu peralihan sang waktu pun rasanya berjalan laaa…ama sekali. Beda setelah kita dewasa, rasanya sang waktu itu berjalan jauh lebih cepat, waktu setahun pun terasa seperti seminggu. Dan dengan mulai berkurangnya rambut maupun kesehatan, kita menghitung usia pun bukannya Count Up lagi melainkan sudah berbalik menjadi Count Down menghitung ke titik NOL atau menunggu tibanyawaktu pulang mudik ke Alam Baka.
Waktu sehari walaupun terdiri dari 24 jam, tetapi bisa terasakan berbeda tergantung dari sisi mana kita merasakannya seperti juga yang ditulis oleh William Shakespeare:
Waktu itu terasa
- lambat bagi mereka yang menunggu, tetapi
- cepat bagi yang ketakutan
- lama bagi yang sedang menderita, tetapi
- cepat bagi yang sedang menikmatinya
- dan kekal bagi mereka yang sedang jatuh cinta.
Kita baru bisa mengerti tentang kehidupan, apabila kita melihat kebelakang, tetapi untuk dapat merasakan apa artinya kehidupan itu; kita harus melihat kedepan. (Soren Kierkegaard - filsuf Denmark)
Menurut teori orang zaman baheula, setiap orang itu harus mati, tetapi teori tsb sekarang telah bisa dipatahkan; apabila Anda bisa melakukan tiga persyaratan dibawah ini:
• Jangan Sakit
• Jangan jadi Tua dan tentunya pula
• Jangan Mati.
Memang kita tidak akan bisa melawan kodrat tsb diatas, tetapi kita bisa memperlambat proses menjadi tua melalui program Anti Aging ! Bukanlah khayalan lagi, bahwa manusia bisa mencapai usia 120 tahun. Usia ini telah dicapai bukan saja oleh Nabi Nuh melainkan juga oleh Jeanne Louise Calment almarhum dari Perancis, ia meninggal dalam usia 122 tahun. Sedangkan manusia paling tua yang masih hidup pada saat ini ialah Gertrude Baines dari Amerika, 115 tahun (Sumber: Guinness World Records
Menurut Profesor Wildschut dari Universitas Southampton, cara terbaik dan termudah untuk mengurangi beban stress kita ialah dengan cara “Mimpi Mundur” atau mengingat kembali masa-masa indah; diwaktu yang lampau atau dalam istilah kerennya bersnostalgian. Hal ini tidak perlu kita lakukan secara nyata; cukup apabila kita bisa mengenang kembali semuanya di dalam otak kita.
Berdasarkan hasil penelitian ternyata 79% dari manusia di kolong langit ini minimum seminggu sekali secara langsung atau tidak langsung di ingatkan kembali akan masa lampaunya. Misalnya melalui musik, film, lokasi atau bertemu dengan orang-orang tertentu, bahkan dari wangi parfum pun orang bisa teringat kembali akan masa lampaunya.
Pada jaman dahulu kita belum memiliki keinginan untuk barang-barang konsumen seperti sekarang ini. Hidup kita dahulu jauh lebih sederhana dan jauh lebih bersahaja, tapi kita merasa lebih bahagia.
Pada saat itu kita masih bisa menikmarti kasih sayang ibu kita 100%, sebab seorang ibu, mengemban tugasnya sebagai ibu 100% jadi tidak hanya sekedar 10% seperti saat sekarang ini, karena harus membantu sang suami mencari uang. Cobalah lihat keluarga mana yang masih bisa melaksanakan budaya makan bareng seluruh keluarga ?
Semakin tua seseorang semakin banyak pulalah ia membicarakan mengenai masa lampaunya. Semakin tua seseorang semakin ia merasakan kesepian. Dengan bernostalgi kita bisa merasakan kembali bagaimana dahulu kita dikasihi maupun dihargai. Maklum pada saat tersebut, kita masih gagah, muda, cantik dan ganteng dibandingkan dengan sekarang dimana rambut sudah mulai rontok dan beruban, wajahpun sudah penuh dengan keriput. Jadi wajarlah apabila kita lebih senang mengenang akan masa emas atau masa jaya kita diwaktu muda
Sweet Memories adalah miliki kita satu-satunya yang paling indah yang tidak akan hilang dimakan waktu dan tidak bisa diambil oleh siapapun juga. Sweet Memories ini sudah menjadi bagian dari hidup kita yang dibawa ke manapun kita pergi. Percayalah pada saat Anda sedang merasa duka dan tidak tahu lagi apa yang harus Anda lakukan, selainnya berdoa, usahakanlah untuk mengingat kembali kenangan indah Anda. Pasti ini akan bisa menghibur Anda !
Minggu, September 06, 2009
Tigapuluh Hari Sebelum Ajal Tiba
Diposting oleh Muhamad Syaichu Hamid Di Minggu, September 06, 2009
Label: Info
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar