Q : Apa yang bisa saya lakukan bila saya tidak nafsu makan?
A : Kadang-kadang penyakit Hepatitis C atau pengobatan Hepatitis C dapat membuat anda kesulitan dalam makan. Hal ini bisa terjadi karena anda tak punya selera makan, alat perasa anda telah berubah, atau mual. Dapatkan tips untuk menigkatkan cara makan anda pada bagian Menghadapi Kesulitan Makan.
Q : Mengapa saya merasa lelah?
A : Salah satu gejala dari penyakit Hepatitis C adalah kelelahan kronis. Hati mempunyai tanggung jawab untuk menyimpan energi untuk kebutuhan tubuh dalam menjalankan fungsinya. Jika hati rusak, energi yang anda butuhkan untuk melakukan aktivitas setiap harinya mungkin tidak tersedia. Hal itu yang menyebabkan kelelahan. Untuk tips bagaimana menghadapi kelelahan bacalah pada bagian Menghadapi Kelelahan.
Q : Bagaiamana caranya agar saya tidak menulari keluarga saya?
A : Penyakit Hepatitis C menular melalui kontak dengan darah yang terkontaminasi virus Hepatitis C. Untuk menghindari penularan Hepatitis C, anda harus menghilangkan kemungkinan kontak dengan darah. Jangan berbagi alat yang dapat membawa darah, seperti sikat gigi, gunting kuku, cukuran, gunting dan sebagainya. Jika anda terluka atau memiliki luka terbuka, obati dan rawat luka tersebut menggunakan plester yang tepat dengan segera. Jika anda terluka dengan peralatan dapur seperti pisau atau pembuka kaleng, obati luka anda dan sterilkan alat tersebut (dengan merebusnya dengan air) sebelum digunakan lagi.
Q : Dapatkah saya tetap melakukan hubungan intim?
A : Kemungkinan tertular penyakit Hepatitis C melalui hubungan intim kecil tetapi hal ini dapat menjadi sumber penyakit sekitar 15% dari kasus. Jika anda pengidap Hepatitis C, ada baiknya menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom atau diafragma. Ingat kontrasepsi oral tidak menjaga anda dari penularan penyakit dari hubungan seksual.
Beberapa pengobatan penyakit Hepatitis C kronis (biasanya menggunakn Ribavirin) sangat berbahaya untuk janin. Jika anda dalam pengobatan dan aktif dalam hubungan intim, sangatlah penting untuk menjaga agar tidak hamil (selama pengobatan dan 6 bulan sesudah pengobatan) dengan menggunakan sedikitnya dua bentuk alat atau obat kontrasepsi yang efektif.
Q : Dapatkah saya menyusui bayi saya jika saya pengidap Hepatitis C?
A : Tidak pernah ada kejadian penyakit Hepatitis C dapat menular dari ibu ke anaknya melalui air susu ibu. Walaupun demikian, jika anda dalam pengobatan penyakit Hepatitis C, obat yang anda konsumsi tidak aman dalam menyusui. Tanyakan dokter anda apakah aman untuk terus menyusui sewaktu mengkonsumsi obat tersebut.
Q : Apakah saya harus memberitahukan ke doker gigi saya bahwa saya menderita penyakit Hepatitis C?
A : Hal itu sangatlah penting untuk memberitahukan dokter gigi anda dan tenaga medis lainnya bahwa anda menderita penyakit Hepatitis C. Dokter gigi anda perlu mempersiapkan pencegahan sewaktu menjalankan operasi mulut bahkan untuk tindakan rutin lainnya yang menyebabkan pengeluaran darah dan hal lainnya yang berpotensial menyebarkan penyakit Hepatitis C. Begitu juga, jika anda melakukan pengambilan darah. Informasikan ke laboran (orang yang mengambil sampel darah) bahwa anda menderita penyakit Hepatitis sehingga dia akan melakukan pencegahan agar tidak terluka dengan jarum suntik.
Q : Bagaimana jika saya atau pasangan saya hamil dalam waktu pengobatan?
A : Jika anda atau pasangan anda hamil sewaktu pengobatan, sangatlah penting untuk segera memberitahukan ke dokter anda secepatnya. Pengobatan yang dikombinasi dengan Ribavirin dapat menjadi sangat berbahaya bahkan fatal pada janin. Dokter anda akan mendiskusikan pilihan kepada anda.
Q : Apakah saya harus melakukan vaksinasi penyakit lain jika saya menderita penyakit Hepatitis C ?
A : Hal itu sangat direkomendasikan bahwa penderita Hepatitis C untuk mendapatkan vaksinasi Hepatitis A dan Hepatitis B. Infeksi Hepatitis C tidak meningatkan kemungkinan anda terinfeksi penyakit Hepatitis A dan Hepatitis B. Akan tetapi, terinfeksi dua penyakit dalam waktu yang bersamaan dapat memperburuk infeksi penyakit Hepatitis C.
Q : Masih bolehkan saya memeluk dan mencium anggota keluarga saya jika saya menderita penyakit Hepatitis C ?
A : Penyakit Hepatitis C tidak dapat menular melalui kontak fisik saja tanpa melibatkan darah sehingga tidak masalah untuk memeluk dan mencium anggota keluarga anda.
Q : Dapatkah saya menularkan penyakit walaupun saya dalam pengobatan?
A : Belum diketahui apakah pengobatan dapat mengurangi penularan penyakit Hepatitis C. Walaupun demikian, jika jumlah virus dalam darah anda sudah tidak terdeteksi selama 6 bulan sesudah pengobatan (yang artinya anda memiliki respon penolakan virus), kemungkinan anda menularkan Hepatitis C sangatlah rendah.
Q : Bagaimana jika saya tidak menjalankan pengobatan dengan baik?
A : Pengobatan Hepatitis C dapat menjadi sulit. Pengobatan berakhir kurang lebih 1 atau 2 tahun. Tetapi pengalaman klinis menunjukkan bahwa pasien masih terus menjalankan pengobatan, adalah tindakan yang lebih baik dalam menghadapi pengobatan. Jadi sangatlah penting untuk mengikuti instruksi dokter anda dalam waktu pengobatan secara hati-hati dan jangan sampai lupa satu dosispun. Jika anda memilki kesulitan dalam menjalankan pengobatan beritahu dokter anda.
Q : Pertanyaan apa yang harus saya tanyakan ke dokter ?
A : Penyakit Hepatitis C adalah penyakit yang serius. Untuk itu, adalah penting bagi anda untuk mencari dan mempelajari segala hal mengenai virus Hepatitis C, dan didklah diri anda tentang penyakit Hepatitis C dan pengobatannya. Ada beberapa pertanyaan yang harus anda tanyakan ke dokter anda, seperti :
- Apa level penyakit saya dan genotipe virusnya?
- Apakah saya harus melakukan vaksinasi Hepatitis A dan B?
- Perlukah saya melakukan biopsi hati?
- Perlukah saya menjalankan pengobatan?
- Apakah saya memiliki kondisi lain yang dapat menjadi komplikasi dalam pengobatan?
- Apakah parut di hati saya cukup untuk menjadi kanker hati? Jika ya, bagaimana saya seharusnya memonitornya?
- Apakah peginterferon/ribavirin baik untuk saya?
- Apa rekomendasi anda apakah saya diobati dengan peginterferon dengan dosis berdasarkan berat badan atau dosis yang tetap?
- Berapa lama waktu pengobatan saya?
- Berapa sering saya harus kontrol?
- Tes apa yang harus saya jalankan? Apakah tes tersebut perlu diulang? Berapa sering?
- Apa efek sampingnya? Siapa yang bisa saya hubungi jika ada efek samping? Apakah saya harus menghubungi anda langsung?
- Perubahan apa yang harus saya jalankan setiap harinya?
- Pengobatan lain apa yang boleh dan tidak boleh saya jalani?
0 komentar:
Posting Komentar